Sabtu, 17 Desember 2011

larutan

      Larutan adalah sedian cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut,misal:terdispersa secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur.karena molekul-molekul dalam larutan terdispersa secara merata,maka penggunaan larutan sebagai bentuk sedian,Umumnya memberikan jaminan keseragaman dosis dan memiliki keteliitian yang baik jika larutan di encerkan atau dicampur.
Bentuk sedian larutan digolongkan menurut cara pemberiannya,
a.      Larutan oral
b.      Larutan topikal

a.            Larutan oral
Larutan oral adalah sedian cair yang dibuat untuk pemberian oral,mengandung satu atau lebih zat dengan tanpa bahan pengaroma,pemanis atau pewarna yang larut dalam air atau laruat dalam kosolven air.larutan oral dapat diformulasikan untuk diberikan lansung secara oral kepada pasien atau dalam lebih pekat yang harus diencerkan lebih dulu sebelum di berikan.penting untuk diketahui bahwa pengenceran larutan oral dengan air.yang mengandung kosolven seperti etanol,dapat menyebabkan pengendapan bahan terlarut.jika terdapat kosolven,pengenceran larutan pekat perlu berhati-hati.Sedian zat padat atau campuran zat padatyang harus dilarutkan dalam pelarut sebelum diberikan secara oral.
Larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain kadar tinggi,dinyatakan sebagi sirup.larutan sukrosa hampir jenuh dalam air dikenal sebagai sirup simplek,pemggunaan istilah sirup juga digunakan untuk bentuk sedian cair lain yang dibuat dengan pengental dan pemanis,termasuk suspensi oral.
Disamping sukrosa dan gula lain,senyawa poliol tertentu seperti sorbitol atau gliserin dapan digunakan dalam larutan oral untuk menghambat penghabluran dan untuk mengubah kelarutan,rasa dan sifat lain zat pembawa,Umumnya juga ditambahkan antimokroba untuk mencegaha pertumbuhan bakteri,jamur dan ragi.
Beberapa larutan oral tidak mengandung gula,melainkan bahan pemanis buatan srperti sorbitol atau aspartam,dan bahan pengental seperti gom selulosa.larutan pengental dengan pemanis buatan seperti ini,tidak mengandung gula,dibuat sebagaizat pembawa untuk pemberian obat kepada pasien diabetes.
Banyak larutan oral yang mengandung etanol sebagai kosolven yang dinyatakan  sebagai eliksir.banyak lainnya dinyatakan sebagai larutan oral,juga mengandung etanol dalam jumlah yang berarti.karena kadar etanol yang tinggi dapat menimbulkan efek farmakologi jika diberikan secara oral,dapat digunakan kosolven lain seperti gliserin dan propilen glikol,untuk mengurangi jumlah etanol yang diperlukan.untuk dapat dinyatakan sebagai eliksir,larutan harus mengandung etanol.


b.             Larutan topikal
Larutan topikal adalah larutan yang biasanya mengandungair tetapi seringkali mengandung pelarut lain,seperti etanol dan poliol,untuk penggunaan topikal pada kulit,atau dalam hal larutan lidokain oral topikal,untuk penggunaan pada permukaan mukosa mulut .istilah lotio digunakan secara topikal.
Larutan otik adalah larutan yang mengandung air atau gliserin atau pelarut lain dan bahn pendispersi untuk penggunaan bahan.
Bentuk sedian yang digolongkan berdasarkan pada sistem pelarut dan zat terlarut:
a.             Spirit
b.            Tingtur


  Spirit
Spirit adalah larutan mengandung etanol atau hidroalkohol dari zat yang mudah menguap,umumnya merupakan larutan tunggal atau campuran bahan.Beberapa spirit digunakan sebagai bahab pengaroma,yang memiliki makna pengobatan.penurunan kadar etanol dalam spirit dengan mencampurkan sedian yang mengandung air sering menyebabkan kekeruhan,
Spirit harus disimpan dalm wadah yang tertutup rapat,tidak tenbus cahaya untuk mencegah penguapan dan memperkecil perubahab akibat oksidasi
Tingtur
Tingtur adalah larutan yang mengandung etanol atau hidroalkohol dibuat dari bahan tumbuhan atau senyawa kimia.
Jumlah obat dalam tingtur yang berbeda tidak selalu seragamtetapi bervariasi,sesuai dengan masing-masing standar yang telah ditetapkan,secara tradisional tumbuhan berkhasiat obat menunjukan aktivitas dari 10 g obat dalam tiap 100 ml tingtur,potensi dilakukan setelah dilakukan penetapan kadar,sebagain tingtur tumbuhan lain mengandung 20 g bahan tumbuhan dalam 100ml tingtur.
Tingtur harus disimpan dalam wadah yang tertutup rapat,tidak tembus cahaya,jauhkan dari cahaya matahari lansung dan panas yang berlebihan.
Kelarutan suatu obat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
-                Sifat polaritas zat terlarut dan pelarut,yang dikenal dengan istilah “ like dissolve like “yaitu molekul-molekul dengan distribusi muatan yang sama dapat larut secara timbal balik,contohnya molekul polar akan larut dalam pelarut polar dan non polar akan larut dalam pelarut non polar
-                Co solvency
-                Temperatur
-                Ukuran partikel
-                Salting out dan Salting in
-                Pembentukan kompleks,dll
                                                            

Keuntungan bentuk sediaan larutan antara lain
- campuran homogen
- dosis mudah diubah-ubah dalam pembuatan
- dapat diberikan dalam larutan encer kapsul atau tablet lambung, sedangkan bila dalam bentuk tablet atau kapsul sulit diecerkan
- kerja awal obat lebih cepat karena obat cepat diabsorbsi
- mudah diberi pemanis, bau-bauan dan warna, dan hal ini untuk pemakaian obat pada anak-anak
- untuk pemakaian luar, bentuk larutan mudah digunakan

Kerugian bentuk larutan antara lain:
- volume bentuk larutan lebih besar
- ada obat yang tidak stabil dalam larutan
- ada obat yang sukar ditutupi rasa dan baunya dalam larutan ( Anief, 2005).

Dalam suatu larutan (solutio) terdapat dua komponen utama yaitu pelarut ( solven) dan zat terlarut ( solute). Adapun pemilihan solven didasarkan atas:
- toksisitas rendah
- viskositas
- rasa, baud an warna
- kecocokan dengan bahan lain
- ekonomis.
Pelarut yang sering digunakan adalah air. Namun dapat pula menggunakan pelarut lain seperti gliserol, alcohol, propilen glikol, dan minyak lemak, aseton, isopropyl akohol, dsb. Untuk memberi nama larutan, terdapat satu ketentuan umum yaitu:
- jika larutan tersebut pelarutnya air maka dinamakan solutio diikuti dengan nama zat aktif
- jika larutan tersebut pelarutnya bukan air maka dinamakan sesuai pelarutnya. Contoh : solution champhora oleosa ( pelarut minyak ), solution champhora spiritusa ( pelarut spiritus ).
Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan solution yaitu:
- PH
Basa lemah seperti alcohol, atropine, codein, morfin tidak terlalu larut dalam air sehingga pelarut yang digunakan adalah asam encer. Zat organic berupa asam lemah seperti fenobarbital dan sulfonamide akan mengendap dalam larutan alkalis, membentuk garam yang dapat larut dalam air.
- Suhu
Panas pelarutan negatif zat menyerap panas dan kelarutan zat akan meningkatkan adanya kenaikan suhu. Sedangkan panas pelarutan positif yaitu zat akan berkurang kelaru tannya seiring dengan kenaikan suhu, zat akan melepas panas.
- Ukuran partikel
Semakin kecil ukuran partikel maka semakin luas permukaannya sehingga frekuensi kontak dengan pelarut makin banyak dan proses pelarutan akan makin cepat.
- Pengadukan
Semakin kuat pengadukan maka semakin banyak pelarut tak jenuh bersentuhan dengan obat sehingga semakin cepat terbentuk larutan. Kelarutan suatu zat terutama tergantung luas permukaan zat. Pemanasan dalam proses pelarutan akan menaikkan kecepatan difusi. Jika reaksi yang terjadi eksoterm maka pelarutan dengan pemanasan harus diperhatikan karena berbahaya. Misalnya pada Hydras nutrias.
Pemanasan harus dihindari jika :
- Senyawa terurai dengan pemanasan
Contoh : Luminal Natrium terurai menjadi fenil etil asetil ureum hexamine terurai menjadi formaldehid dan ammonia.
- Kelarutan senyawa menurun dengan pemanasan
Contoh : calcii hydroxyda, calcii hypophosphite, natrium sulfat anhidris.

DAFTAR PUSTAKA

Anief, Moh, 1995, Farmasetika, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia Ed III, Depkes RI, Jakarta.
Anonim, 1995, Farmakope Indonesia Ed IV, Depkes RI, Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar