Salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topical pada kulit atau selaput lender.
Dasar salep yang digunakn sebagai pembawa dibagi dalm 4 kelompok:dasar salep senyawa hidrokarbon, dasar salep serap, dasar salep yang dapat dicuci dengan air, dasar salep larut dalam air. Setiap salep obat menggunakan salah satu dasar salep tersebut.
Dasar salep hidrokarbon. Dasar salep ini dikenal sebagai dasar salep berlemak antara lain vaselin putih, dan salep putih.hanya sejumlah kecil komponen berair dapat dicampurkan kedalamnya. Salep ini dimaksudkan untuk memperpanjang kontak bahan obat dengan kulit dan bertindak sebagai pembalut penutup. Dasar salep hidrokarbon digunakan terutama sebagai emolien, dan sukar dicuci. Tidak mongering dan tidak tampak berubah dalam waktu lama.
Dasar salep serap. Dasar selap serap ini dapat dibagi dalam 2 kelompok. Kelompok pertama terdiri dari dasar salep yang dapat bercampur dengan air dan dapat membentuk emulsi air dalm minyak ( paraffin hidrofilik dan lanolin anhidrat), dan kelompok kedua terdiri atas air dalm minyak yang dapat bercampur denga sejumlah larutan air tambahan (lanolin). Dasar salep serap juga bermanfaat sebaga emolien.
Dasar salep yang dapat dicuci dengan air. Dasar salep ini adalah emulsi minyak dalam air antara lain salep hidrofilik dan lebih tepat disebut “ krim”. Dasar ini dinyatakan juga sebagai “dapat dicuci dengan air” karena mudah dicuci dari kulit atau dilap basah, sehingga lebih dapat diterima untuk dasrr kosmetik. Beberapa bahan obat dapat menjadi lebi efektif menggunakan dasarr salep ini dari pada dasar salep hidrokarbon. Keuntungan lain dari dasar salep ini adalah dapat diencerkan dengan air dan mudah menyerap cairan yang terjadi pada kelainan dermatologic.
Dasar salep larut dalam air. Kelompok ini disebut juga “dasar salep takberlemak” dan terdiri dari konstituen larut air. Dasar salep jenis ini memberikan banyak keuntungan seperti dasar salep yang dapat dicuci dengan air dan tidak mengandung bahan tak larut dalm air seperti paraffin, lanolin anhidrat atau malam. Dasar salep ini lebih tepat disebut “gel”.
Pemilihan dasar salep. Pemilihan dasar saleptergantung pada beberapa factor seperti khasiat yang diinginkan, sifat bahan obat yang dicampurkan, ketersediaan hayati, stabilitas dan ketahanan sediaan jadi. Dalam beberapa hal perlu menggunakan dasar salep yang kurang ideal untuk mendapatkan stabilitas yang diinginkan. Misalnya obat-obat yang cepat terhidrolisis, lebih stabil dalam dasar salep hidrokarbon dari pada dasar salep yang mengandung air. Meskipun obat tersebut bekerja lebih efektif dalam dasar salep yang mengandung air (anonym,1995.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar